Cart Total Items (0)

Cart

LGSF Technologi

Light Gauge Steel Framing (LGSF) adalah metode konstruksi modern yang menggunakan baja tipis hasil cold-formed. Metode ini cocok untuk pembangunan yang cepat, tahan lama, dan presisi pada berbagai jenis bangunan.

Apa Itu Beton Busa?

Beton busa adalah material berbasis semen yang ringan dan mudah mengalir, berisi gelembung udara. Material ini memiliki keunggulan dalam isolasi termal, distribusi beban, serta mempercepat proses konstruksi.

Mengapa Menkombinasikan LGSF dengan Beton Busa?

  • Konstruksi cepat dan kering: Beton busa mengering dengan cepat dan menghilangkan kebutuhan pasangan bata—mengurangi penggunaan air dan limbah.
  • Tahan gempa & kuat: LGSF + dasar beton busa mampu menyerap guncangan; sistem ini ringan namun tetap kokoh.
  • Kenyamanan bawaan: Dinding berlapis dengan fondasi terisolasi memberikan kenyamanan termal dan akustik.

Spesifikasi Struktur

  • Fondasi & rangka: Beton busa 200 mm + pelat RCC 100–150 mm dengan rangka baja.
  • Selubung & insulasi: Panel semen fiber atau ACP; glass wool di antara rangka untuk kenyamanan termal dan akustik.
  • Atap & finishing: Panel Galvalume atau PUF; interior menggunakan gypsum dan eksterior tahan cuaca.

Dibandingkan dengan Konstruksi Tradisional

  • Lebih cepat & efisien: Hingga ~50% lebih cepat tanpa bekisting berat—mengurangi kebutuhan tenaga kerja dan sumber daya.
  • Beban gempa lebih ringan: Sistem yang ringan mengurangi dampak gempa pada struktur.
  • Kenyamanan & kesesuaian: Insulasi termal dan akustik lebih baik; ideal untuk lokasi terpencil, berbukit, atau proyek dengan waktu pembangunan singkat.

Teknologi Konstruksi Alternatif yang Ideal

Cocok digunakan untuk:
  • Hotel dan resor
  • Rumah pertanian atau vila pegunungan
  • Bangunan komersial
  • Rumah sakit, sekolah & perguruan tinggi
  • Ekstensi lantai atap
  • Pod dan kabin
  • Struktur portabel
  • Gudang

LGSF – Konstruksi Presisi Tinggi, Berkelanjutan, dan Cepat

LGSF – Konstruksi Presisi Tinggi, Berkelanjutan, dan Cepat

LGSF adalah teknologi konstruksi yang menggunakan baja cold-formed yang diproduksi dengan mesin berteknologi tinggi dan presisi. Metode ini sangat efisien dan dapat diterapkan pada hampir semua jenis bangunan. Selain itu, LGSF ramah lingkungan serta menghasilkan struktur yang kuat dan berkinerja tinggi.

Keunggulan LGSF:

  • Alternatif yang layak dibandingkan konstruksi tradisional.
  • Hasil yang cepat dan dapat diprediksi.
  • Hemat energi dan ramah lingkungan.

Desain LGSF

Material Dinding

  • Fiber Cement Board / Plank
  • Cement Particle Board (Bison)
  • Knauf Aquapanel
  • Aluminium Composite Panel (ACP)
  • Opsi cladding lainnya sesuai kebutuhan desain dan proyek

Opsi Lantai

  • Floor joists & lembaran dek dengan beton
  • Papan semen fiber (18 atau 24 mm)

Opsi Atap

Atap Miring:

  • Papan semen fiber & lembaran galvalume atau shingles
  • Panel sandwich PUF

Atap Datar:

  • Dek lantai dengan beton

Insulasi

  • Rockwool (Wol Batu)
  • Glasswool (Wol Kaca)

Profil Tipikal LGSF

89 mm / 150 mm (tebal 0,7 hingga 2,0 mm)

Konfigurasi yang Mungkin

100% LGSF atau Hybrid HR/LGSF (kombinasi rangka baja berat Hot Rolled dengan LGSF)

Advantages

  • Konstruksi Lebih Cepat
    hemat waktu hingga 50%

  • Masa Pakai Bangunan Lebih Panjang
    menggunakan baja galvanis

  • Ramah Lingkungan

  • Konstruksi Kering
    tidak menggunakan air

  • Performa Termal Lebih Baik
    dengan penggunaan material insulasi

Jenis Bangunan yang Cocok untuk LGSF

Bangunan hingga G+3 (lantai dasar + 3 lantai) dapat dibangun sepenuhnya menggunakan Light Gauge Frames (LGSF). Untuk lantai tambahan di atasnya, dapat dibangun dengan menggunakan konstruksi hibrida HR/CR (kombinasi baja Hot Rolled dan Cold Rolled).

  • Perkantoran / Bangunan Komersial

  • Hunian / Perumahan

  • Modular / Pod

  • Industri – Lainnya

Perbandingan dengan Konstruksi Konvensional

Konstruksi Bata & RCC Konstruksi LGSF
Kualitas konstruksi bervariasi karena material didapat dari berbagai pemasok. Semua material memiliki kualitas yang seragam.
Biaya transportasi sangat besar karena semua material berat. Penghematan besar pada biaya transportasi karena konstruksi LGSF hanya memiliki berat 1/10 dari dinding bata.
Permukaan yang tidak rata membutuhkan lebih banyak bahan plester dan mengurangi luas efektif (carpet area) hingga 25%. Permukaan yang rata dan rapi tidak memerlukan tambahan plester berlebih, sehingga luas efektif hanya berkurang 10–15%.
Dinding bata lebih rentan terhadap retakan akibat penyusutan. Dinding kering (dry wall) tidak mengalami retakan penyusutan.
Konstruksi basah memakan waktu lama dan membutuhkan proses curing di berbagai tahap. Konstruksi kering, cepat, dan tidak memerlukan curing.
Umur bangunan dan daya tahan bergantung pada rangka RCC. Umur bangunan diperkirakan sekitar 100 tahun, meskipun daya tahan tetap dipengaruhi oleh penggunaan penghuni.
Masalah kedap air dan tambalan pada dinding. Metode/material yang digunakan serta kualitas pengerjaan mengatasi masalah tersebut.
Finishing luar dan dalam. Perlakuan dengan stucco, keramik, batu alam, cat, dll. bekerja baik pada cladding serta menghasilkan garis yang lebih rapi dibanding dinding bata.
Struktur dinding menghasilkan suara hampa/transfer suara. Rongga dapat diisi dengan Rockwool Insulation atau CLC untuk memenuhi standar STC di atas kode bangunan. Transfer suara dari pijakan di lantai dapat diatasi dengan pelapis akustik sebelum pemasangan keramik.
Insulasi terbatas, sehingga hemat energi kurang maksimal. Material isian memberikan peningkatan signifikan dibanding dinding bata.
Finishing pintu dan jendela kurang presisi. Lebih baik karena bukaan dibuat dengan akurasi tinggi.
Kelebihan & kelemahan konstruksi dinding kering. Kelebihan utama ada pada faktor waktu dan peningkatan luas efektif, sedangkan kelemahannya adalah desain harus dipastikan sejak awal sebelum proses detail dan pelaksanaan.
Konstruksi rangka CFS lebih mahal daripada konstruksi RCC. Dengan harga pasar saat ini, biaya konstruksi langsung relatif sebanding, namun CFS dapat menghasilkan rasio luas efektif lebih tinggi dibanding luas bangunan total. Selain itu, beban bunga pembiayaan RCC akibat waktu konstruksi yang lebih lama jauh berkurang pada konstruksi rangka CFS.

Proses Konstruksi LGSF yang Terintegrasi Sepenuhnya

Kasus 1: Proyek Atap

Luas Proyek

1.200 kaki persegi (sft)

Kuantitas LGSF

2,8 MT (2,4 kg/sft)

Komposisi Dinding

Dinding Luar

8 mm Fiber Cement Board + 10 mm FCB Plank

Dinding Dalam

8 mm FCB + 12,5 mm Gypboard

Insulasi

Rockwool 100 mm / 64 kg/m³

Atap

Panel Sandwich PUF 50 mm

Pekerjaan Sipil

Minimal (beton screed)

Desain Rangka 3D

Kesederhanaan

Dari Model ke Bentuk Nyata

LGSF + Beton Busa vs Perumahan Beton Pracetak
Perbandingan untuk Wilayah Papua (Merauke)

Kategori LGSF + Beton Busa Beton Pracetak
1. Metode Konstruksi - Modular dan ringan
- Pekerjaan basah minimal
- Mudah dirakit dengan peralatan tangan
- Panel beton berat
- Membutuhkan crane dan peralatan angkat besar
- Beban logistik tinggi
2. Kecepatan Konstruksi - Waktu konstruksi 50–70% lebih cepat
- Rangka baja prefabrikasi
- Beton busa dicor di lokasi dalam 1 hari
- Lebih lambat karena membutuhkan curing dan pemasangan dengan crane
- Terbatas oleh pekerjaan sambungan dan keterlambatan akibat cuaca basah
3. Kesesuaian pada Hujan Lebat - Instalasi kering dapat dilakukan meskipun saat hujan
- Beton busa tahan air dan tetap “bernapas”
- Tidak memerlukan curing
- Konstruksi sering tertunda karena cuaca
- Sambungan rentan terhadap kebocoran air dan jamur
4. Kualitas Struktural - Daktail (lentur) dan fleksibel saat menerima beban
- Tidak terjadi retak karena penyerapan busa
- Nilai insulasi tinggi
- Struktur berat dan kaku
- Rentan retak pada sambungan
- Isolasi termal buruk kecuali ditambah material tambahan
5. Ketahanan Gempa - Ringan dan fleksibel
- Mampu menyerap energi gempa
- Cocok untuk tanah lunak di Papua
- Struktur berat dengan sambungan kaku
- Rapuh terhadap pergerakan lateral
6. Logistik & Aksesibilitas - Ideal untuk lokasi terpencil seperti Merauke
- Bisa dikirim dalam bentuk flat-packed via kontainer
- Membutuhkan peralatan berat minimal
- Komponen besar sulit diangkut
- Membutuhkan akses jalan lebar dan crane untuk pemasangan
7. Tenaga Kerja & Instalasi - Pekerja semi-terampil cukup setelah pelatihan singkat
- Sambungan cepat
- Pengawasan lebih sedikit diperlukan
- Membutuhkan operator crane dan rigger terampil
- Lebih banyak pengawasan saat penyegelan sambungan
8. Efisiensi Biaya - Biaya fondasi lebih rendah
- Transportasi dan tenaga kerja lebih hemat
- Perawatan rendah sepanjang umur bangunan
- Biaya awal tinggi untuk transportasi dan instalasi
- Perawatan lebih tinggi karena masalah kedap air dan retak

Mengapa LGSF + Beton Busa Lebih Baik untuk Merauke, Papua:

Dibangun Lebih Cepat: Dapat didirikan dalam hitungan hari, bahkan saat musim hujan.

Mudah diangkut: Ringan dan modular — mudah dikirim menggunakan kontainer atau truk ringan.

Tahan Hujan: Tidak ada keterlambatan curing basah; beton busa tahan terhadap jamur dan air.

Tahan Gempa: Mampu menahan aktivitas seismik yang umum terjadi di Papua.

Efisien Biaya: Biaya total lebih rendah karena pengurangan tenaga kerja, transportasi, dan perawatan jangka panjang.

Perumahan LGSF dengan Fondasi Beton Busa

Kualitas Lebih Tinggi

Kecepatan Lebih Cepat

Ketahanan Gempa Lebih Baik

Insulasi Lebih Unggul

Perkerasan Beton Busa Berkepadatan Tinggi

Metode, Metodologi, Manfaat, dan Aplikasi

Pendahuluan

  • Beton Busa: Beton ringan yang dibuat dengan mencampurkan pasta semen dengan busa.
  • Beton Busa Berkepadatan Tinggi: Rentang densitas 1000–1800 kg/m³, digunakan untuk struktur.
  • Aplikasi: Perkerasan jalan, pengisian rongga, stabilisasi lereng, dll.

Manfaat Perkerasan Beton Busa

  • Mengurangi beban mati pada tanah dasar
  • Isolasi termal yang sangat baik
  • Kemudahan pengerjaan dan kemampuan mengalir tinggi
  • Waktu konstruksi lebih cepat
  • Susut dan penurunan minimal

Komposisi Material

  • Semen: OPC atau campuran
  • Agen pembusa: Berbasis protein atau sintetis
  • Air: Layak minum
  • Pasir (opsional): Untuk densitas >1400 kg/m³
  • Aditif: Plasticizer, retarder bila diperlukan

Jadwal Proyek 6 Bulan

Jadwal ini disusun berdasarkan ruang lingkup proyek yang diberikan untuk proyek perumahan (tipe G4, 50 unit) dengan Light Gauge Steel Framing (LGSF). Waktu pelaksanaan adalah 7 bulan, termasuk 1 bulan persiapan dan 6 bulan pemasangan.

Bulan Aktivitas / Pencapaian
Bulan 1 Persiapan: Mobilisasi, survei lokasi, pembangunan kantor lapangan, pengadaan material
Bulan 2 Pekerjaan partisi dinding (GRC, beton busa, LGSF)
Bulan 3 Pemasangan struktur atap, pekerjaan plafon
Bulan 4 Finishing lantai, pemasangan pintu & jendela, pekerjaan pengecatan
Bulan 5 Pekerjaan sanitasi & plumbing, pekerjaan instalasi listrik
Bulan 6 Pengujian, pemeriksaan kualitas, serah terima akhir